BAB
IILANDASAN
TEORI 2.1
Tipe Pengambilan KeputusanTipe
Pengambilan Keputusan (
Saraswati I, Tarigan L.H, 2002):
1.
Pengambilan keputusan untuk tidak
berbuat apa-apa karena ketidaksanggupan atau merasa tidak sanggup.2.
Pengambilan keputusan intuitif, sifatnya
segera, langsung diputuskan, karena keputusan tersebut dirasakan paling tepat.3.
Pengambilan keputusan yang terpaksa,
karena segera dilaksanakan.4.
Pengambilan keputusan yang reaktif.
Sering kali dilakukan dalam situasi marah dan tergesa-gesa.5.
Pengambilan keputusan yang ditangguhkan,
dialihkan pada orang lain yang bertanggung jawab.6.
Pengambilan keputusan secara
berhati-hati, dipikirkan baik-baik, mempertimbangkan berbagai pilihan.2.1.1 Teori Pengambilan KeputusanPola dasar
berpikir dalam konteks organisasi meliputi:1.
Penilaian
situasi (Situational Approach): untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?”.
2. Analisis persoalan (Problem Analysis): dari pola pikir sebab-akibat.
3. Analisis keputusan (Decision Analysis): didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan.4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis): didasarkan pada perhatian peristiwa masa depan, yang mungkin & dapat terjadi.2.1.2 Elemen-Elemen Dasar Pengambilan Keputusan
1.
Menetapkan Tujuan
Pengambilan keputusan
harus memiliki tujuan yang akan mengarahkan tujuannya, apakah spesifik dapat
diukur hasilnya ataupun sasaran bersifat umum. Tanpa penetapan tujuan,
pengambil keputusan
tidak bisa menilai alternatif atau memilih suatu tindakan. Keputusan pada
tingkat individu, tujuan ditentukan oleh masing-masing orang sesuai dengan
sistem nilai seseorang. Pada tingkat kelompok dan
organisasi, tujuan ditentukan oleh pusat kekuasaan melalui diskusi kelompok,
konsensus bersama, pembentukan kualisi dan berbagai macam proses yang
mempengaruhi. Ditambahkan oleh Wijono, bahwa tujuan harus dibagi menurut
pentingnya, ada tujuan yang bersifat harus atau tidak bisa ditawar, dan ada
tujuan yang bersifat keinginan, yang mana masih bisa ditawar.2.
Mengidentifikasi permasalahan
Proses pengambilan keputusan
umumnya dimulai setelah permasalahan diidentifikasi. Permasalahan merupakan
kondisi dimana adanya ketidaksamaan antara kenyataan yang terjadi dengan apa
yang diharapkan. Permasalahan dalam organisasi dapat berupa rendahnya
produktivitas, adanya konflik disfungsional, biaya operasional yang terlalu
tinggi, pelayanan
tidak memuaskan klien,
dan lain-lain. Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya identifikasi yang
tepat atas penyebab permasalahan. Jika penyebab timbulnya permasalahan tidak
dapat diidentifikasi dengan tepat, maka permasalahannya yang ada tidak dapat
diselesaikan dengan baik. Ada tiga kesalahan yang sering terjadi dalam
mengidentifikasi permasalahan, yaitu mengabaikan permasalahan yang ada,
pemusatan perhatian pada gejala dan bukan pada penybab permasalahan yang sebenarnya,
serta melindungi diri karena informasi dianggap mengancan harga diri.3.
Mengembangkan sejumlah
alternative
Setelah permasalahan diidentifikasi,
kemudian dikembangkan serangkaian alternatif untuk menyelesaikan permasalahan.
Organisasi harus mengkaji berbagai informasi baik
intern maupun ekstern untuk mengembangkan serangkaian alternatif yang
diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi. Pengembangan sejumlah
alternatif memungkinkan seseorang menolak untuk membuat keputusan yang
terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang
efektif. Proses pengambilan keputusan yang
rasional mengharuskan pengambil keputusan untuk mengkaji semua alternatif pemecahan masalah
yang potensial. Akan tetapi dalam kenyataannya seringkali terjadi bahwa proses pencarian
alternatif pemecahan masalah seringkali terbatas.4.
Penilaian dan pemilihan alternative
Setelah berbagai alternatif
diidentifikasi, kemudian dilakukan evaluasi terhadap masing-masing alternatif
yang telah dikembangkan dan dipilih sebuah alternatif yang terbaik.
Alternatif-alternatif tindakan dipertimbangkan berkaitan dengan tujuan yang
ditentukan, apakah dapat memenuhi keharusan atau keinginan. Alternatif yang
terbaik adalah dalam hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang hendak
dicapai. Bidang ilmu statistik dan riset operasi merupakan model yang baik
untuk menilai berbagai alternatif yang telah dikembangkan.5.
Melaksanakan keputusan Jika salah satu dari alternatif yang
terbaik telah dipilih, maka keputusan tersebut kemudian harus diterapkan. Sekalipun langkah ini sudah
jelas, akan tetapi sering kali keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan karena
tidak diterapkan dengan benar. Keberhasilan penerapan keputusan yang
diambil oleh pimpinan bukan semata-mata tanggung jawab dari pimpinan akan
tetapi komitmen dari bawahan untuk melaksanakannya juga memegang peranan yang
penting (Gillies, 1996; Gitosudarmo, 1997). Dalam mengevaluasi dan memilih
alternatif suatu keputusan seharusnya juga mempertimbangkan kemungkinan
penerapan dari keputusan
tersebut. Betapapun baiknya suatu keputusan
apabila keputusan
tersebut sulit diterapkan maka keputusan itu tidak ada artinya. Pengambil keputusan
membuat keputusan
berkaitan dengan tujuan yang ideal dan hanya sedikit mempertimbangkan penerapan
operasionalnya (Gitosudarmo, 1997).6.
Evaluasi dan pengendalian
Setelah keputusan
diterapkan, pengambil keputusan tidak dapat begitu saja menganggap bahwa hasil
yang diinginkan akan tercapai. Mekanisme sistem pengendalian dan evaluasi perlu
dilakukan agar apa yang diharapkan dari keputusan
tersebut dapat terealisir. Penilaian didasarkan atas sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan. Tujuan yang bersifat khusus dan mudah diukur dapat
mempercepat pimpinan untuk menilai keberhasilan keputusan
tersebut. Jika keputusan
tersebut kurang berhasil, dimana permasalahan masih ada, maka pengambil keputusan
perlu untuk mengambil keputusan kembali atau melakukan tindakan koreksi.
Masing-masing tahap dari proses pengambilan keputusan
perlu dipertimbangkan dengan hati-hati, termasuk dalam penetapan sasaran tujuan
(Wijono, 1999; Gitosudarmo, 1997).Inti
Pengambilan Keputusan Berarti memilih alternatif, alternatif yg terbaik (the best
alternative). Pengambilan keputusan terletak dlm perumusan berbagai alternatif
tindakan sesuai dengan yang sedang dalam perhatian & dalam pemilihan alternatif
yang tepat. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan setelah evaluasi/
penilaian mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yang dikehendaki
pengambil keputusan.Lingkungan
Situasi Keputusan Lingkungan eksternal meliputi aspek sosial, budaya, ekonomi,
politik, alam dan pembatasan-pembatasan suatu negara berupa “quota”. Sedangkan
lingkungan internal meliputi mutu rendah, kurangnya promosi, pelayanan konsumen
tidak memuaskan dan sales/ agen tidak bergairah. Pengambilan keputusan yang baik
harus mempertimbangkan :a. Kondisib. Kehendakc. KonsekuensinyaLangkah dalam pengambilan keputusan
yang baik :1.
Identifikasi
kondisi yang dihadapi oleh klien.2.
Susunlah
daftar kehendak atau pilihan keputusan.3.
Untuk
setiap pilihan, buatlah daftar konsekuensinya (POSITIF dan NEGATIF)
2.1.3 Hal – hal
yang Perlu Ditekankan
Kepada
Klien
dalam Pengambilan Keputusan1.
Hati-hati
dan bersikap bijaksana dalam pengambilan keputusan karena berkaitan dengan
masalah kehamilan, persalinan dan masa nifas. Pengambilan keputusan dibuat
setelah klien diberi informasi secukupnya untuk menimbang pilihan sesuai dengan
situasinya.2.
Bantu
klien dalam pengambilan keputusan dengan memberikan saran yang sesuai dengan
riwayat kesehatannya, keinginan pribadi dan situasi.3.
Keputusan
merupakan hak dan menjadi tanggung jawab klien.Konseling
bukan proses informasi, melainkan informasi setelah konselor memperoleh data
atau informasi tentang keadaan dan kebutuhan klien dan informasi yang diberikan
sesuai dengan kondisi klien dan kebutuhannya.
2.2 Pemberian
Informasi EfektifPemberian informasi efektif bila:1.
Informasi yg diberikan spesifik, dapat
membantu klien dalam mengambil keputusan.
2.
Informasi disesuaikan dengan situasi klien,
dan mudah dimengerti.
3.
Diberikan dengan memperhatikan hal-hal
berikut :a.
Singkat dan tepat (pilih hal-hal penting
yg perlu diingat klien)b.
Menggunakan bahasa sederhanac.
Gunakan alat bantu visual sewaktu
menjelaskand.
Beri kesempatan klien bertanya dan minta
klien mengulang hal-hal penting
2. Analisis persoalan (Problem Analysis): dari pola pikir sebab-akibat.
3. Analisis keputusan (Decision Analysis): didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan.4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis): didasarkan pada perhatian peristiwa masa depan, yang mungkin & dapat terjadi.2.1.2 Elemen-Elemen Dasar Pengambilan Keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar